my picture

my picture
naruto shippuden

Kamis, 05 Maret 2009

pErInGaTaN mAuLiD nAbI

tepat 12 Rabi-Al-Awwal 1442H pada penanggalan Islam (Hijriah). Pada hari tersebut, Nabi junjungan kita Muhammad dilahirkan. Semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada beliau beserta keluarga dan sahabatnya.Hari tersebut, di Indonesia dikenal dengan Maulid Nabi (Milad an Nabi). Maulid Nabi memang bukan hari besar Islam kalau dilihat dari pandangan al Quran dan Hadis. Juga, Nabi sendiri pun tidak menganjurkan harinya diperingati. Tetapi, merujuk pada sejarah, di era kekhalifan juga pernah diadakan peringatan kelahiran Nabi . Untuk itu, sebagai penghormatan, pada hari itulah, kita setidaknya mengingat hari lahirnya Nabi yang kita cintai. Seseorang yang diberi hidayah Allah sebagai penerang dengan membawa ajaran hinggan akhir jaman. Di kehidupan masa kini, kita telah mafhum dan mengenal berbagai macam peringatan hari-hari, baik itu hari kenegaraan (nasional) seperti Hari Kemerdekaan, mungkin juga hari Ulang Tahun perusahaan tempat kita bekerja, dan juga sangat banyak yang memperingati hari Ulang Tahun diri sendiri. Peringatan itu tidak harus mewah, besar, dengan mengundang puluhan hingga ratusan orang. Banyak pula yang sekedar merenung, mengulang seluruh kegiatan, baik kegiatan bangsa, kegiatan di perusahaan, atau juga seluruh pekerjaan yang telah dilakukan selama setahun. Dan seluruh renungan itu tidak haram, karena dengan merenung dan mengevaluasi segala pekerjaan kita, kita menjadi manusia yang selalu ingat. Dan apa karunia bagi orang yang ingat? Yaitu diberikan penerang dan hidayah baginya. Oleh karena itu, sebagai suatu momen penting 12 Rabiul Awwal H, seperti di kampung-kampung, bahkan dijadikan sebagai hari penting---dan Indonesia sendiri pun menjadikan tanggal tersebut sebagai hari libur nasional. Harapan kita, di hari libur itu, juga hari-hari selanjut, bulan selanjut, dan di seluruh hidup kita selanjutnya, kita seterusnya dapat meneladani dan menyikapi hidup kita berdasarkan apa yang diajarkan dan dicontohkan Sang Nabi Kekasih Allah Swt. "(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-A'raa 7:157)

Tidak ada komentar: